TATEMAE dan HONNE merupakan salah satu hal yang harus dipahami orang asing tentang budaya Jepang, dengan tujuan agar bisa mengerti dan memahami dengan baik ketika berkomunikasi dengan orang Jepang. Mungkin orang asing akan menyebut ini ketidakjujuran, namun ini merupakan budaya orang Jepang. Ketidakjujuran itu pun dilakukan agar tidak menyakiti orang lain dan menciptakan kedamaian.
Jepang merupakan negara yang menjunjung tinggi nilai harmoni dan kesopanan, Serta menghindari konfrontasi. Itu karena warga Jepang menyembunyikan sifat aslinya dan Mengantinya dengan tatemae. oleh karena itu tatemae berfungsi sebagai pelancar jalannya komunikasi warga Jepang.
Dalam menyampaikan pemikirannya, dalam budaya jepang sikap honne dan tatemae. Apa yang diucapkan, belum tentu sama dengan apa yang ada dalam hatinya.
HONNE merupakan apa yang kita rasakan dan pikiran dalam hati. Dan honne bukanlah hal yang ditunjukan ke publik. Kecuali ditunjukkan untuk orang yang benar benar dekat.
Sementara TATEMAE merupakan apa yang kita tunjukkan atau katakan kepada orang lain. Yang bisa berbeda dari apa yang kita pikirkan. Agar tetap menjaga nilai kesopanan dan budaya mereka orang jepang. Contohnya biasanya orang Jepang suka memuji orang lain, meskipun dia tidak merasa itu bagus, namun tetap ia puji.
Konsep honne dan tatemae
Honne dan tatemae sangat erat kaitannya dengan “menjaga perdamaian/keharmonisan" dalam masyarakat Jepang. Konsep itu bisa menjadi pelumas dalam interaksi sosial di Jepang. Dimana seseorang tidak boleh selalu mengatakan pendapat yang sesungguhnya karena dikhawatirkan bisa menyakiti hati/perasaan orang lain.
Dampak honne
Positif : lebih terbuka dan jujur apa adanya
Negatif : terlalu jujur kadang bisa menyakiti hati orang lain
Dampak tatemae
Positif : menjaga perasaan orang lain dan profesionalitas
Negatif : di cap bermuka dua dan mendapat tekanan
Oleh karena itu ada budaya nomikai sebagai sarana pelepas honne-tatemae.
Source : https://youtu.be/hS4AWHE8RKk
0 Komentar